
Dolar AS Drop Karena Kenaikan Inflasi Moderat, Dimana Area Sell USDJPY?
Penurunan inflasi AS menjadi faktor penentu dalam keputusan suku bunga Fed nanti malam
Penurunan inflasi AS menjadi faktor penentu dalam keputusan suku bunga Fed nanti malam
Dolar Australia dan Selandia Baru melemah karena sikap investor yang konservatif menunggu pengumuman data inflasi AS
Dolar Australia dan Selandia Baru melemah karena sikap investor yang konservatif menunggu pengumuman data inflasi AS
Dolar mundur pada hari Jumat karena kekhawatiran atas perlambatan di Amerika Serikat meningkat, dengan para pedagang waspada menjelang serangkaian pertemuan bank sentral minggu depan, dengan Federal Reserve menjadi pusat perhatian.
Dolar Australia dan Selandia Baru naik ke tertinggi baru multi-bulan pada hari Senin, setelah lebih banyak tanda-tanda China melonggarkan kebijakan pandemi muncul dan data penggajian AS yang kuat gagal mengubah ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga untuk Federal Reserve.
Dolar Australia dan Selandia Baru naik ke tertinggi baru multi-bulan pada hari Senin, setelah lebih banyak tanda-tanda China melonggarkan kebijakan pandemi muncul dan data penggajian AS yang kuat gagal mengubah ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga untuk Federal Reserve.
Dolar Australia dan Selandia Baru naik ke tertinggi baru multi-bulan pada hari Senin, setelah lebih banyak tanda-tanda China melonggarkan kebijakan pandemi muncul dan data penggajian AS yang kuat gagal mengubah ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga untuk Federal Reserve.
Dolar Australia dan Selandia Baru naik ke tertinggi baru multi-bulan pada hari Senin, setelah lebih banyak tanda-tanda China melonggarkan kebijakan pandemi muncul dan data penggajian AS yang kuat gagal mengubah ekspektasi perlambatan kenaikan suku bunga untuk Federal Reserve.
Dolar bertahan kuat pada hari Jumat tetapi disematkan di dekat posisi terendah 16 minggu terhadap sekeranjang mata uang utama karena data menunjukkan peningkatan harapan investor AS bahwa puncak suku bunga sudah di depan mata.
Pound (GBP) turun saat pasar Eropa dibuka pagi ini, dengan pedagang GBP semakin cemas tentang prospek ekonomi Inggris.
Data baru dari British Retail Consortium (BRC) mengungkapkan bahwa inflasi makanan telah melonjak ke rekor tertinggi baru sebesar 12,4% bulan ini. Hal ini memberi tekanan lebih lanjut pada rumah tangga yang kesulitan, yang menurut BRC menghadapi ‘musim dingin yang suram’, karena mereka menanggung tagihan energi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga.
Select your preferred way to connect with us