Data CPI AS yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa kenaikan harga konsumen kurang dari yang diharapkan pada bulan Maret, sehingga memungkinkan probabilitas Federal Reserve akan tetap menaikkan suku bunga menjadi berkurang. Indeks dolar turun menjadi 101,52 dari sekitar 102,11 sebelum data dirilis.
Data inflasi AS dan notulen Federal Reserve akan diperhatikan oleh investor untuk mencari petunjuk mengenai jalur suku bunga dalam jangka dekat. Ketegangan dalam pasar ekuitas akan diuji ketika bank-bank memulai laporan laba kuartal pertama dan IMF merilis perkiraan pertumbuhan global yang diperbarui.
Data inflasi AS dan notulen Federal Reserve akan diperhatikan oleh investor untuk mencari petunjuk mengenai jalur suku bunga dalam jangka dekat. Ketegangan dalam pasar ekuitas akan diuji ketika bank-bank memulai laporan laba kuartal pertama dan IMF merilis perkiraan pertumbuhan global yang diperbarui.
Harga emas mengalami penurunan setelah mencapai level tertinggi dalam satu tahun pada hari Rabu lalu. Hal ini disebabkan oleh penguatan dollar serta menunggu laporan non-farm payrolls Amerika Serikat untuk menilai strategi kebijakan moneter Federal Reserve. Emas turun 0,5% menjadi $2,011.18 per ons, sedangkan kontrak emas AS turun 0,4% menjadi $2,028.40.
Dolar Australia (AUD) turun terhadap sebagian besar mata uang utama setelah keputusan kebijakan Reserve Bank of Australia. RBA memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tetap pada 3,6% seperti yang diperkirakan oleh para analis. Jelas bahwa RBA mulai melambatkan laju pelonggaran kebijakan karena inflasi juga melambat.
JPY kembali menjadi “safe haven” pilihan, karena periode “risk off” baru-baru ini telah dikaitkan dengan penurunan imbal hasil AS. Jika kecemasan terkait perbankan tidak meningkat, hal ini akan mengarah pada JPY yang lebih lemah dalam waktu dekat, tetapi para ekonom di HSBC percaya bahwa faktor-faktor lokal akan memberikan dukungan bagi JPY di akhir tahun.
Selama sesi Asia, pasangan GBP/USD turun tajam di bawah level dukungan bulat 1,2300, karena investor beralih ke Indeks Dolar AS (DXY) dengan harapan Federal Reserve (Fed) akan menaikkan suku bunga lebih jauh. Cable mengalami waktu sulit di tengah kondisi pasar saat ini.
Reuters mengutip lompatan produksi mobil Inggris sebesar 13,1% selama Februari sebagai tanda melemahnya masalah rantai pasokan, yang pada gilirannya menantang pernyataan hawkish Gubernur Bank of England (BoE), Andrew Bailey. Selain itu, pembuat kebijakan BoE, Catherine Mann, menyoroti tantangan bagi bank sentral Inggris untuk melakukan tugasnya di paruh kedua tahun ini, yang menunjukkan hambatan lebih lanjut bagi para hawk ke depannya.
GBP/USD memperbarui level terendah intraday dekat 1,2295 saat memperpanjang pembalikan arah dari level tertinggi sejak awal Februari kemarin. Pullback terbaru pasangan Cable dapat dikaitkan dengan spekulasi yang mengindikasikan kesulitan bagi para anggota Bank of England (BoE) yang hawkish, serta pemulihan berkelanjutan Dolar AS, di tengah sesi Asia yang lambat pada hari Kamis.
Wakil Gubernur Bank of Japan (BoJ), Shinichi Uchida, mengumumkan pada hari Rabu bahwa BoJ tidak akan menginformasikan pasar tentang kebijakan moneter sebelum setiap pertemuan kebijakan. Uchida menegaskan bahwa BoJ akan fokus pada berbagai indikator inflasi dalam membuat keputusan kebijakan moneter. Hal ini memicu volatilitas pada pasangan mata uang EURJPY yang rentan terhadap fluktuasi pasar. Pasangan mata uang tersebut berpotensi mengalami kenaikan jika pasar merespons positif pada fokus BoJ pada indikator inflasi, namun dapat melemah jika pasar menganggap BoJ tidak akan mengambil tindakan yang agresif dalam jangka pendek.
