Mata Uang Asia Menguat Usai Data Perdagangan Jepang dan Ketegangan Dagang AS-China

Nilai tukar mata uang Asia menguat pada Rabu, seiring melemahnya dolar AS akibat ketidakpastian terkait RUU pemotongan pajak Presiden Trump dan kehati-hatian investor terhadap pertemuan Menteri Keuangan G7 yang sedang berlangsung. Indeks Dolar AS turun 0,3%, dipicu keraguan politik dan potensi membengkaknya defisit anggaran AS jika RUU disetujui.

Di Asia, mata uang seperti won Korea Selatan dan yen Jepang menguat tajam. Data menunjukkan neraca perdagangan Jepang mengecil akibat tarif AS dan penguatan yen, sementara ekspor melemah. Yuan China relatif stabil meskipun ketegangan dagang kembali memanas karena AS membatasi chip Huawei, yang dibalas China dengan peringatan tentang risiko terhadap gencatan dagang.

Dolar Australia bangkit 0,5% usai sebelumnya melemah akibat pemangkasan suku bunga oleh bank sentral. Dolar Singapura turun tipis 0,2%, sedangkan rupee India nyaris tak berubah. Secara keseluruhan, pelemahan dolar AS dan kekhawatiran geopolitik mendorong penguatan mata uang Asia di tengah kondisi pasar global yang rapuh.