Market Outlook

Dolar AS stabil sementara mata uang Asia melemah akibat ketegangan dagang antara AS dan China setelah Washington menerapkan tarif baru. Yen Jepang menjadi

Posisi long USD tetap tinggi, mendekati level puncak baru-baru ini, menurut Bank of America (BofA). Minggu lalu, aliran USD masih ringan, dengan fokus awal pada

Harga minyak turun pada Selasa setelah Presiden AS Donald Trump menunda keputusan tarif terhadap Meksiko dan Kanada selama satu bulan. Brent turun 0,7% ke $75,46 per

Dolar Kanada anjlok ke level terendah dalam hampir 22 tahun setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif baru pada Kanada, Meksiko, dan China. Tarif ini

Euro terus melemah terhadap dolar setelah ECB memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai ekspektasi pasar. Reaksi euro terhadap keputusan ini sangat minim,

Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, optimis bahwa aturan modal bank global Basel 3.1 akan tetap diterapkan meskipun ada ketidakpastian terkait kebijakan

Harga minyak turun dalam perdagangan Asia pada Jumat dan menuju penurunan mingguan. Presiden AS Donald Trump meminta harga minyak lebih rendah dan produksi energi

Dolar AS menunjukkan volatilitas tajam akibat sinyal bertentangan terkait rencana tarif di bawah pemerintahan Trump. Penurunan tajam dolar terjadi setelah laporan

UBS memperkirakan EUR/USD akan menguji level Resistance akibat penguatan dolar AS yang didukung data ekonomi solid di AS, sebelum berpotensi naik ke rentang 1.05-1.10

Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mencabut larangan pengeboran minyak di wilayah Arktik dan sebagian besar wilayah lepas pantai AS, yang